Onana Dilanggar MU Malah Kebobolan Gol Lagi

Onana Dilanggar MU Malah Kebobolan Gol Lagi Lewat Sepak Pojok
Manchester United (MU) kembali menghadapi masalah yang sudah LGOACE sering mengganggu mereka musim ini: kebobolan dari sepak pojok langsung. Kali ini, insiden tersebut terjadi lagi di laga melawan Wolverhampton pada Boxing Day, Jumat (27/12) dinihari WIB. MU harus menelan kekalahan 0-2 di markas Wolves. Simak ulasan lengkapnya:
Gol Pertama Wolves yang Kontroversial
Pada menit ke-60, Wolves berhasil membuka keunggulan lewat Matheus Cunha. Gol ini terlahir dari tendangan sudut di sisi kiri, yang dieksekusi dengan sepakan melengkung tajam oleh Cunha, dan bola langsung bersarang di gawang MU tanpa ada pemain lain yang menyentuhnya. Andre Onana, yang bertugas menjaga gawang MU, tampak kesal dan langsung mengajukan protes kepada wasit, Tony Harrington. Onana merasa dirinya dihalangi oleh pemain-pemain Wolves yang berada di dekatnya saat mencoba mengantisipasi bola. Namun, protesnya tidak digubris, dan gol tersebut tetap disahkan.
Insiden ini mengingatkan kita pada gol yang sama persis saat MU melawan Tottenham Hotspur di ajang Carabao Cup sebelumnya. Dalam pertandingan itu, Son Heung-min juga mencetak gol langsung dari sepak pojok, yang jelas mengungkap kelemahan MU dalam mengantisipasi bola mati, khususnya sepak pojok langsung. Onana Dilanggar MU Malah
Gol Kedua Wolves yang Menyegel Kemenangan
Kekalahan MU makin parah dengan gol kedua yang tercipta pada menit-menit akhir pertandingan. Pemain pengganti, Hwang Hee-chan, berhasil memanfaatkan serangan balik cepat untuk mencetak gol. Dengan gol ini, Wolves memastikan kemenangan 2-0, sekaligus memperpanjang catatan buruk MU dalam laga tandang mereka.
Masalah Berulang: Bola Mati Jadi Momok
Kebobolan dari bola mati, terutama sepak pojok, memang menjadi masalah yang terus menghantui MU musim ini. Berdasarkan statistik, sekitar 25% gol yang tercipta di gawang MU berasal dari situasi bola mati. Tentu saja, ini menjadi perhatian besar bagi Ruben Amorim dan tim pelatih yang harus segera mencari solusi. Ada beberapa hal yang mungkin menyebabkan masalah ini terus berlanjut:
- Koordinasi Pertahanan yang Lemah: Pemain-pemain belakang MU sering kali kehilangan fokus saat menghadapi situasi bola mati, seperti sepak pojok, dan kurang disiplin dalam menjaga posisi dan pemain lawan.
- Kerapuhan Kiper di Situasi Tekanan: Meskipun Onana dikenal sebagai kiper yang tangguh, terkadang dia kesulitan dalam situasi ramai, seperti saat bola mati. Hal ini mengurangi kepercayaan diri tim dalam menghadapi serangan-serangan set-piece.
- Kurangnya Latihan Taktis: Bisa jadi pelatih perlu meningkatkan intensitas dan fokus latihan untuk mengatasi bola mati, mengingat betapa krusialnya elemen ini dalam pertandingan.
Apa Langkah Selanjutnya untuk MU?
Kekalahan ini semakin menambah tekanan bagi MU yang sedang berjuang untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen Liga Inggris. Ada beberapa langkah yang perlu diambil MU untuk kembali ke jalur kemenangan:
- Evaluasi Strategi Bertahan: Amorim dan staf pelatih harus segera merumuskan strategi yang lebih solid dalam menghadapi bola mati agar masalah ini tidak terus berulang.
- Latihan Intensif untuk Onana: Onana, sebagai penjaga gawang utama, perlu mendapatkan latihan tambahan untuk lebih siap menghadapi situasi-situasi tekanan tinggi, terutama dalam situasi kotak penalti yang ramai.
- Rotasi Pemain: Dengan jadwal yang sangat padat, rotasi pemain menjadi hal yang perlu dipertimbangkan untuk menjaga kebugaran dan fokus pemain, agar mereka tetap tampil optimal di setiap pertandingan.
Kekalahan 0-2 di tangan Wolverhampton menunjukkan betapa rentannya pertahanan MU, terutama dalam situasi bola mati. Meski ada kontroversi seputar gol pertama, masalah besar yang harus segera diselesaikan adalah kelemahan tim dalam mengantisipasi bola mati. Dengan banyaknya pertandingan penting yang akan datang, Ruben Amorim harus segera mencari solusi agar tim bisa kembali bersaing di papan atas Liga Inggris.
Fans MU tentu berharap tim kesayangan mereka bisa segera bangkit dan memperbaiki kelemahan ini. Bisakah MU kembali ke jalur kemenangan dan memperbaiki pertahanan bola mati mereka? Kita tunggu saja bagaimana aksi mereka di laga selanjutnya.